Ponsel memang bekerja dengan sistem radiasi, atau lebih tepatnya
gelombang radio, begitu juga dengan microwave, pemancar radio, WiFi, dan
banyak peralatan elektronik lainnya. Gelombang ini memang menerpa tubuh
kita dan terserap. Tetapi sampai saat ini tidak ada bukti nyata radiasi
ponsel menyebakan kanker.
Menurut National Cancer Institute, berbeda dengan sinar X-ray yang
memancarkan ionizing radiation yang bisa menyebabkan kanker, ponsel
memancarkan non-ionizing radiation, dan sampai sekarang penelitiannya
tidak menemukan bukti yang konsisten bahwa paparan sinyal ponser
menyebabkan kanker
Ada kemungkinan panas yang dihasilkan saat kita bertelepon dengan ponsel, menyebabkan radiasi panas seperti gelombang yang dihasilkan microwave untuk memanaskan makanan, dan ditakuti mengganggu otak atau menyebabkan kanker otak. Tetapi penelitian juga belum menemukan bukti ini secara nyata.
Beberapa negara seperti Amerika, Eropa, India, dll, mengatur besaran SAR, Specific Absorbtion Rate maksimum yang boleh dihasilkan smartphone saat digunakan, misalnya standar Amerika, SAR harus dibawah 1.6 Watt/KG, untuk lebih menjamin kesehatan tubuh manusia dari paparan radiasi gelombang radio ponsel.
Badan PBB WHO (World Health Organization) pada tahun 2011 pernah mengeluarkan press-release tentang kemungkinan sinyal ponsel menyebabkan kanker, tetapi baru berdasarkan studi terbatas dan belum bisa dikatakan sebagai kepastian apakah penyebab kanker ini adalah paparan radiasi ponsel, atau ada sebab lain.
Jadi belum ada bukti empiris yang nyata hingga saat ini bahwa radiasi sinyal ponsel menyebabkan kanker, terkadang kita malah melihat ada yang menyalahgunakan kekuatiran orang tentang hal ini, dengan menyebarkan hoax bahwa orang meninggal karena terkena radiasi ponsel. Sampai saat ini ponsel masih dinyatakan aman untuk digunakan.
[*]
Ada kemungkinan panas yang dihasilkan saat kita bertelepon dengan ponsel, menyebabkan radiasi panas seperti gelombang yang dihasilkan microwave untuk memanaskan makanan, dan ditakuti mengganggu otak atau menyebabkan kanker otak. Tetapi penelitian juga belum menemukan bukti ini secara nyata.
Beberapa negara seperti Amerika, Eropa, India, dll, mengatur besaran SAR, Specific Absorbtion Rate maksimum yang boleh dihasilkan smartphone saat digunakan, misalnya standar Amerika, SAR harus dibawah 1.6 Watt/KG, untuk lebih menjamin kesehatan tubuh manusia dari paparan radiasi gelombang radio ponsel.
Badan PBB WHO (World Health Organization) pada tahun 2011 pernah mengeluarkan press-release tentang kemungkinan sinyal ponsel menyebabkan kanker, tetapi baru berdasarkan studi terbatas dan belum bisa dikatakan sebagai kepastian apakah penyebab kanker ini adalah paparan radiasi ponsel, atau ada sebab lain.
Jadi belum ada bukti empiris yang nyata hingga saat ini bahwa radiasi sinyal ponsel menyebabkan kanker, terkadang kita malah melihat ada yang menyalahgunakan kekuatiran orang tentang hal ini, dengan menyebarkan hoax bahwa orang meninggal karena terkena radiasi ponsel. Sampai saat ini ponsel masih dinyatakan aman untuk digunakan.
0 komentar:
Posting Komentar